Sabtu, 03 November 2018

TUGAS KELOMPOK MSDM : SELEKSI TENAGA KERJA DAN PENEMPATAN SDM

Nama Kelompok :
1. Gilly Farel Muhammad (27215825)
2. Akbar Ilham (20215417)

Kelas : 4EB19


SELEKSI TENAGA KERJA DAN PENEMPATAN SDM
A.   Pengertian Seleksi dan Penempatan
Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya. Tugas seleksi ialah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seseorang atau sejumlah orang (sesuai dengan jumlah yang diperlukan) yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan yang ditetapkan semula.

Penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda. Tugas dari penempatan adalah untuk menilai para calon dan untuk mencocokan kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.

Pada seleksi sejumlah calon dinilai sejauh mana kesesuaian mereka (sejauh mana mereka memenuhi persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan semula) dengan suatu pekerjaan. Pada penempatan setiap calon dinilai derajat kesesuaiannya untuk sejumlah pekerjaan yang berbeda-beda. Dari jumlah calon dipilih sejumlah orang yang dinilai secara keseluruhan paling sesuai untuk pekerjaan yang berbeda-beda yang tersedia.

B.   Proses Seleksi
Setiap Organisasi ataupun Perusahaan memiliki proses dan prosedur dalam penyeleksian karyawan baru. Berikut ini adalah Proses Seleksi penerimaan karyawan baru pada umumnya.

1. Wawancara Awal (Preliminary Interview)
Proses wawancara awal atau preliminary interview ini bertujuan untuk menghilangkan para pelamar yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh organisasi berdasarkan data dan informasi yang diberikan oleh pelamar kerja. Dalam wawancara awal ini, para pelamar akan diberikan penjelasan singkat tentang organisasi dan pekerjaan yang dibutuhkan. Wawancara awal juga akan menguji pengetahuan pelamar terhadap organisasi yang dilamarnya.

2. Pengujian Seleksi (Selection Test)
Pelamar yang dinyatakan lulus pada proses wawancara awal akan diuji untuk menilai seberapa baik pelamar tersebut dapat melakukan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi. Tes atau Pengujian ini dapat berupa pengujian kemampuan, pengujian keterampilan teknis, pengujian pengetahuan umum dan pengujian kepribadian. Tes atau pengujian ini biasanya disesuaikan dengan jabatan dan tingkatan dalam organisasi. Selain itu, ada juga perusahaan atau organisasi yang menerapkan tes minat (activity preferences test), tes tulisan tangan (graphology test), tes kesehatan (Medical Test), tes psikometri (Psycometric Test) dan tes lainnya.

3. Wawancara Ketenagakerjaan (Employment Interview)

Langkah selanjutnya dalam tahap Seleksi adalah wawancara kerja. Wawancara kerja ini merupakan interaksi antara pewawancara dengan pelamar yang berpotensi untuk diterima menjadi karyawannya. Wawancara ini biasanya merupakan percakapan formal untuk mengetahui apakah pelamar yang diwawancarai tersebut sesuai untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Interview atau wawancara dapat dilakukan secara One to One (antara pewawancara dan pelamar), Panel Interview (antara komite penyeleksi dengan pelamar) atau Group Interview (antara pewawancara dengan beberapa orang pelamar).

4. Pemeriksaan Latar Belakang dan Referensi

Pemeriksaan Latar Belakang dan pemeriksaan referensi adalah suatu proses untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang diberikan oleh pelamar. Perusahaan akan menelepon atau mengirimkan surat resmi kepada teman-teman dekat pelamar ataupun keluarga pelamar dan perusahaan tempat pelamar sebelumnya bekerja untuk memastikan informasi yang diberikan oleh pelamar tersebut adalah benar dan sesuai.

5. Evaluasi Medis

Setelah melalui beberapa proses seleksi, proses selanjutnya adalah evaluasi medis terhadap pelamar yang paling berpotensi untuk dijadikan karyawan. Evaluasi Medis tersebut bertujuan untuk memastikan pelamar tersebut memiliki kesehatan fisik yang baik sehingga mengurangi absensi, menekan biaya pengobatan dan biaya asuransi jiwa ataupun mendapatkan karyawan yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan tertentu.

6. Keputusan Penyeleksian (Selection Decision)

Setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dan memenuhi semua persyaratan yang ditentukan, langkah yang paling penting dalam proses seleksi adalah keputusan pemilihan. Keputusan pemilihan diambil berdasarkan hasil dari wawancara awal, pengujian seleksi, wawancara kerja dan pemeriksaan latar belakang dan pemeriksaan referensi serta evaluasi medis. Di proses inilah perusahaan akan memutuskan apakah pelamar tersebut diterima sebagai karyawan atau tidak.

7. Surat Pengangkatan (Appointment letter)

Langkah paling terakhir dalam tahap Seleksi adalah mengangkat pelamar yang sudah terpilih menjadi karyawan dengan menerbitkan surat pengangkatan atau appointment letter.

C.   Syarat-syarat Seleksi dan Penempatan
Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan oleh beberapa syarat penting dan informasi yang dibutuhkan.

Adapun syarat-syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.    Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan;
2.    Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manager tentang tersedia / tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi;
3.    Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manager bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.

D.   Pengaruh Nilai dan Terhadap Seleksi dan Penempatan
Adapun Pengaruh Nilai dan Terhadap Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja dipengaruhi oleh beberapa factor di bawah berikut.

1.    Kondisi Penawaran Tenaga Kerja
Semakin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat (qualified), maka akan semakin mudah bagi organisasi untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan sebaliknya. Pada saat rekrutmen bisa terjadi jumlah calon yang terjaring lebih kecil dari yang diharapkan. Kondisi tersebut dimungkinkan oleh :
1.    Imbalan/upah yang ditawarkan rendah.
2.    Pekerjaan menuntut spesialisasi yang tinggi.
3.    Persyaratan yang harus dipenuhi berat.
4.    Mutu pelamar rendah.

2. Faktor Eksternal Organisasi
1) Faktor Etika
Dalam proses seleksi, masalah etika seringkali menjadi tantangan yang berat. Keputusan seleksi seringkali dipengaruhi oleh etika pemegang keputusan.Bila pertimbangan penerimaan lebih condong karena hubungan keluarga, teman, pemberian komisi/suap dari pada pertimbangan keahlian/profesional, maka kemungkinan besar karyawan baru yang dipilih jauh dari harapan organisasi.

2) Ketersediaan Dana dan Fasilitas
Organisasi seringkali memiliki keterbatasan seperti anggaran atau fasilitas lainnya. Sebagai contoh, besar kecilnya anggaran belanja pegawai menentukan berapa jumlah pegawai baru yang boleh direkrut.

3) Faktor Kesamaan Kesempatan
Budaya suatu daerah dalam memperlakukan masyarakatnya juga merupakan tantangan dalam proses seleksi. Diskriminasi masih sering ditemukan dalam merekrut/menseleksi pegawai yang disebabkan oleh warna kulit, ras, agama, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Sebagai contoh kebijaksanaan organisasi (walau tidak tertulis) yang lebih menyukai pegawai pria atau wanita.Kenyataan ini menghambat proses seleksi secara wajar.

3. Perangkat Organisasi
Selain faktor-faktor di atas, seleksi juga dipengaruhi oleh keberadaan perangkat organisasi seperti :
1) Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan semacam pedoman bagi kegiatan proses seleksi. Analisis jabatan memberikan informasi tentang uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standarisasi pekerjaan serta persayaratan yang harus dipenuhi untuk memegang jabatan tersebut. dengan demikian, seleksi yang dilakukan harus mengacu pada analisis jabatan. Seleksi tanpa acuan analisis jabatan (tentu yang   benar) niscaya sulit untuk mendapatkan calon pegawai sebagaimana yang dibutuhkan organisasi. Analisis jabatan ini merupakan arah atau petunjuk tentang   target apa yang hendak dicapai pada saat seleksi.

2) Perencanaan SDM
Dari perencanaan SDM, akan dapat diketahui berapa jumlah calon pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi, pada jenjang apa dan di bagian mana, dan persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pelamar.

3) Pengadaan Tenaga Kerja (Rekrutmen)
Rekruitmen yang dilakukan akan berpengaruh pada prses seleksi.Qualified tidaknya pelamar yang akan diseleksi sangat tergantung pada tenaga kerja (rekruitmen).Pengadaan kerja yang efektif akan menghasilkan tersedianya sejumlah pelamar yang qualified dan sebaliknya. Jenis   dan sifat berbagai langkah yang harus diambil tergantung pada hasil rekruitmen.

Faktor-faktor yang dipengaruhi seleksi :
1.    Orientasi
2.    Diklat
3.    Pengembangan
4.    Perencanaan Karier
5.    Penilaian Prestasi Kerja
6.    Kompensasi
7.    Perjanjian Kerja
8.    Pengawasan Personalia

E.   Tes Keabsahan (Validation) dan Bentuk-bentuk Keabsahan

·         Empirical Validation, ini dikenal dengan keabsahan kriteria (criterion validation) yang menghendaki bahwa suatu angka test dalam pengertian statistik dapat dikorelasikan secara signifikan dengan unsur penting dari performansi kerja. Sehingga tes ini akan memakan waktu dan uang dan dapa menjadi tidak praktis bagi organisasi yang mempekerjaan sedikit orang pada suatu klas pekerjaan.

·         Construct Validation, adalah tes yang mengidentifikasikan ciri-ciri psikologis atau ketangkasan yang dikaitkan dengan keberhasilan kinerja pekerjaan tersebut. Ini membutuhkan jasa konsultan yang valid dan independen. Dan tes ini merupakan metode pilihan untuk jabatan pemerintahan dalam rangka peningkatan produktifitas dan kejelasan harapan kinerja.

·         Content Validation, tes ini menuntut adanya kualifikasi minimum yang logis yang dikaitkan dengan kewajiban dari jabatan yang akan ditempati, standar kinerja realistik, ketrampilan, pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat digunakan untuk kriteria seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja seorang pekerja.

F.    Metode-metode Seleksi dan Penempatan
1.      Tinjuan Data Biografis
Tinjuan mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang pelamar, melalui  proses seleksi. Sekalipun pendidikan dan pengalaman bukan merupakan kriteria yang penting, tetapi bisa digunakan untuk tujuan-tujuan penting lain. 

2.      Tes ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

3.      Tes kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui empirical atau construct validation.

4.      Tes performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang aktual. Test tersebut semakin menjadi test performansi. 

5.      Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan dan riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau ketrampilan pelamar. 

6.      Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.

7.      Wawancara
Wawancara-wawancara akan memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengamati kinerja atau penampilan seorang pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan untuk menanyakan hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.

8.      Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa pelamar dengan keadaan-keadaan  kerja yang merangsang supaya menekankan kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.

9.      Masa percobaan       
Masa percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.

G.   Kendala-kendala dalam Memilih Metode Seleksi dan Penempatan
Beberapa kesulitan dan kendala dalam memilih diantara kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
  • Tingkat validitas yang berbeda dan keterkaitan kerja yang berbeda;
  • Masing-masing metode mempunyai tingkat reliabilitas atau kekonsistenan angka bagi seorang pelamar dibandingkan waktu;
  • Metode tersebut mempunyai tingkat biaya yang bervariasi, dari yang mulai tidak mahal hingga biaya yang sangat mahal;
  • Orientasi nilai (efiensi, kepentingan, keadilan) dari sebuah organisasi juga mempengaruhi dalam pemilihan metode seleksi dan penempatan.
H.   Strategi Validasi Test
Dalam melakukan tes validasi ada beberapa contoh yang dapat kita praktikkan yaitu:

Tes Wartegg
Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit dan mudah menurut Anda. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan contoh soal tes wartegg.

Contoh soal wartegg test:

Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)
Tes analog verbal ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana Anda memahami sebab dan akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.

Contoh soal analog verbal

hitam ><…… a. biru b.kecil c.malam d.putih e.gelap 
Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:
hitam = putih jadi, antonim dari hitam adalah putih dan jawabannya d.


Tes Logika Aritmatika
Tes logika aritmatika terdiri dari deret angka, yang menjadi penilaian dari tes ini adalah kemampuan analisa Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang berbentuk deret angka dan kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola yang ada.

Contoh Soal Logika Aritmatika

24 20 16 12  … …
 Pola jawabannya: Setiap angka dikurang 4 maka lanjutan dari deret soal diatas adalah : 8 dan 4.


45 15 18 6 9 3 … …
Pola jawabannya:
n:3 n+3 n:3 n+3



Referensi

Kamis, 11 Oktober 2018

TUGAS MSDM: CONTOH STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN (PT. AGUNG PODOMORO LAND, TBK)

Keterangan :
1. Dewan Komisaris
Bertanggungjawab dalam melakukan tugas pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan dan usaha Perseroan, serta memberikan nasihat dan rekomendasi pada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan untuk kepentingan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris juga terlibat dalam pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Komite Audit, yang di dalamnya mencakup Audt Internal, bersamaan dengan Direksi.

2. Direksi
Bertanggungjawab atas pengurusan dan menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan, serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, melalui kebijakan yang dinilai tepat, menurut batas-batas yang ditentukan oleh Undang-Undang Perseroan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Direksi mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat dengan Peseroan lain dan pihak lain dengan Perseroan, menjalankan segala tindakan, baik kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan beberapa perbuatan hukum tertentu diharuskan Anggaran Dasar untuk mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dengan Dewan Komisaris, dan/atau meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Direksi memiliki 5 komite yang berhubungan dalam bidang tertentu, yaitu
1. Komite Audit, yang hubungannya dalam pemeriksaan laporan keuangan dan audit internal, tugasnya dalam hal melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan bagian internal dalam menjalankan operasional PT. Agung Podomoro Land, terutama pada bagian manajemennya.

2. Komite Anggaran, yang bertanggungjawab dalam hal sistem dan prosedur anggaran, yang telah dibuat standar manual yang harus ditetapkan oleh semua unit usaha dan digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal.

3. Komite Remunerasi, bertanggungjawab pada Dewan Komisaris Perseroan dalam hal pembuatan pedoman umum mengenai penerapan remunerasi, termasuk dalam pembuataan sistem perumusannya bagi Direksi, dengan memerhatikan perhitungan kewajaran dan kinerjanya.

4. Komite Kinerja, bertanggungjawab dalam penyusunan sistem pengelolaan kinerja karyawan berbasis kartu skor-berimbang Indikator Kinerja Utama. Komite merumuskan penetapan standar prestasi sesuai tugas dan fungsi setiap karyawan, termasuk tolok ukurnya, mengevaluasi dan mengukur hasil kinerja dengan membandingkan prestasi aktual dan standar yang telah ditetapkan, dan mengidentifikasi tingkat kinerjanya.

5. Komite Audit Investigasi, bertugas dalam penyusunan pedoman operasional dalam pelaporan dan pemeriksaan atas suatu dugaan pelanggaran/penyalahgunaan terhadap harta perusahaan untuk mengenali dan mencegah pelanggaran sejak dini dalam melindungi harta perusahaan, serta menghasilkan suatu prosedur pelaporan dan penyelidikan yang baku dan konsisten sesuai dengan berbagai peraturan terkait dengan berbagai peraturan terkait lainnya.

6. Sekretaris, bertugas dalam pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan rapat-rapat Direksi, RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa, Public Expose Tahunan (termasuk di dalamnya Hubungan Investor), memenuhi kewajiban penyampaian keterbukaan informasi kepada otoritas publik dan segera diketahui oleh publik, memberikan tanggapan atas permintaan penjelasan Bursa, berperan aktif dalam Tim Capital Market, mengoordinasikan berbagai jadwal dan prosedur dalam pembagian dividen sesuai ketetapan RUPS, mengikuti berbagai Sosialisasi Peraturan, Pelatihan, Seminar, dan Workshop dan diskusi yang diadakan oleh Lembaga Keuangan Pemerintan (OJK), (BEI), Lembaga Penunjang Pasar Modal dan lainnya, dalam rangka mengikuti perkembangan Pasar Modal, mengoordinasi kepada pihak internal manajemen dalam hal kebijakan di bidang pasar modal (termasuk peraturan-peraturan baru), menjalin hubungan baik dengan media, dalam rangka memberikan informasi kepada publik.

Pada bagian Direksi, diklasifikasi kembali bidang-bidang yang berkaitan dengan bidang-bidang (divisi) tertentu.
1. Pengembangan Bisnis
Tugasnya:
Meriset pasar, mencari peluang pelanggan baru, dan menjaga hubungan dengan pelanggan
Bekerja sama dengan divisi lain seperti divisi teknis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan/pasar
Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis perusahaan
Update pengetahuan mengenai perkembangan pasar serta kompetitor
Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala

2. Manajemen Proyek
Tugasnya:
Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan anggaran.
Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.
Memonitor status proyek.
Mengindentifikasikan masalah-masalah teknis.
Titik temu dari para konstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.


3. Pemasaran
Tugasnya:
Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut.
Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dengan lingkungan eksternal.
Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk.

4. Manajemen Properti
Tugasnya adalah mengatur, mengelola, mengendalikan, dan mengawasi sebuah tanggungjawab yang berkaitan dengan properti, termasuk nilai di dalamnya

5. Keuangan
Tugasnya:
Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut pada perusahaan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya pada perusahaan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan pada perusahaan PT. Agung Podomoro Land, Tbk

6. Hukum
Tugasnya:
Khususnya untuk berbagai bentuk badan usaha, karena operasional perusahaan sangat tergantung pada perizinan dan otoritas legal lainnya
Penghubung kemitraan antara perusahaan dengan pihak – pihak di luar perusahaan, baik pihak pemerintah maupun pihak swasta.
Membuat segala daftar perizinan dan menyiapkan konsep permohonan ke instansi pemerintahan.
Menyiapkan kontrak kerjasama dan melakukan pengontrolan

7. Umum dan SDM
Tugasnya:
Tetap mempertahankan struktur kerja jika dirasa struktur kerja tersebut telah maksimal membawa manfaat bagi perusahaan dan juga bagi karyawan.
Rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dan melakukan identifikasi bagian-bagian yang ada dalam perusahaan yang memerlukan peningkatan.
Mempertahankan struktur karyawan dengan cara melakukan proses pengangkatan karyawan, melakukan wawancara dan juga melakukan pergantian tanggung jawab karyawan.
Memberikan pelatihan pada karyawan yang baru saja diangkat.
Mengatur pembayaran upah karyawan dengan melakukan penilaian dan evaluasi pada kinerja karyawan.
Membuat sebuah dokumetasi yang disusun secara sistematis mengenai segala hal yang berkaitan dengan bagian SDM baik dimasa lalu hingga masa sekarang sehingga bisa dijadikan acuan untuk kebijakan yang diterapkan SDM berikutnya.

Referensi: