Rabu, 23 Desember 2015

BAB XII : TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

1. Keuangan Perusahaan
     Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga mencerminkan fundamental perusahaan sehingga informasi tersebut dapat memberikan landasan bagi keputusan investasi. Ada bagian dalam laporan keuangan yang sering tidak diperhatikan investor, seperti laporan direksi atau manajemen perusahaan. Padahal, pada bagian tersebut manajemen sering kali menjelaskan mengenai perjalanan perusahaan selama ini, prospek dan recana mereka kedepannya. Dari sini Anda juga dapat melihat seberapa yakin manajemen terhadap prospek perusahaan. Dari ulasan manajemen ini Anda dapat pula melihat perkembangan bisnis terakhir, produk, persaingan dan kondisi keuangannya.
Angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan itu menggambarkan kinerja perusahaan dan kemampuan manajemennya dalam mengelola usaha tersebut. Dari angka tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memproyeksikan apa yang akan terjadi.
Jenis Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan yang lengkap terdiri atas 5 (lima) bagian, yaitu :
  1. Neraca

  2. Laporan Laba Rugi

  3. Laporan Arus Kas

  4. Laporan Perubahan Modal

  5. Catatan atas Laporan Keuangan


Ketentuan Pelaporan Keuangan
Penyajian laporan keuangan perusahaan di pasar modal mengacu kepada Peraturan Bapepam dan Peraturan BEI, yaitu :

  1. Peraturan BAPEPAM nomor X.K.2. tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

  2. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

  3. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11. tetang Tangguung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

  4. Surat Edaran BAPEPAM tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

  5. Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi.

2. Estimasi penjualan
     Analisis biasanya menggunakan rasio jumlah konsumen yang mencoba membeli produk dan jumlah konsumen yang membelinya kembali. Mengestimasi keberhasilan produk baru sering digunakan rasio penetrasi dan pembelian ulang
  • Penetrasi menunjukan prporsi pembeli yang mencoba suatu produk
  • Rasio pemeblian ulang menunjukan persentase pembeli pertama yang membeli kembali dalam periode waktu tertentu
  • Kedua rasio iru dapat diestimasi dari tingkat penjualnnya dan dipakai untuk meramalkan pangsa pasar merek tertetnu dalam jangka panjnag
Keberhasilan suatu produk, sebagian ditentukan oleh banyaknya orang yang mencoba dan banyaknya orang membeli kembali produk yang sama. Estimasi pangsa merek produk baru dpaat diperoleh, dengan cara mengalikan estimasi rasio penetrasi akhir dengan estimasi tingkat pembelian ulang jangka panjang. Rasio penetrasi itu menggambarkan pangsa pasar maksimum yang dipengaruhi oeh kesediaan mencoba produk tersebut, sedang tingkat pengulangan pembeli memperlihatkan promosi jumlah pembeli yang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

PESAING

Jumalh perusahaan yang menjual produk baru relatif sedikit. Perusahaan cenderung membatasi jenis produknya, karena pasarnya dianggap belum siap untuk meneria oembaruan-pembaruan produk, perusahaan mengarahkan upaya penjualannya kepada pembeli-pembeli yang paling siap untuk pembeli

HARGA

Harga cenderung lebih tinggi, karena:
  • Biaya produksi perunit masih tinggi untuk volumen produksi yang masih terbatas
  • Masalah teknologi belum sepenuhnya dapat diatasi
Promosi yang ditunjukan untuk memberitahukan produk baru kepada pembeli potensial, mendorong untuk mencobanya dan membentuk jaringan distribusi emembutuhkan biaya yang cukup tinggi

PROMOSI

Kegiatan prmosi difoksukan pada usaha pembangunan perminaatn perdaa (primary demand) pada kelas produk (product class, bukan pada merek produk
3. Estimasi produksi
     Produksi (Production) : Transformasi dari berbagai input atau sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Input (inputs) : berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input tetap (fixed inputs) : input yang tidak dapat diubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar (pabrik, perlengkapan khusus). Input variabel (variable inputs) : input yang dapat divariasikan atau dapat diubah secara mudah dan cepat.(bahan mentah, tenaga kerja terdidik). Periode waktu dimana paling tidak ada satu input yang tetap disebut : periode jangka pendek (short run), sedangkan apabila periode waktu dimana seluruh input adalah variabel disebut jangka panjang (long run)


     Dalam Industri Modern : aktivitas produksi bukan sekedar transformasi Input Ke Ouput, tetapi dipandang sebagai penciptaan NILAI TAMBAH.
Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output melibatkan Komponen struktural dan fungsional. Komponen Struktural : bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dll. Komponen Fungsional : supervisi, perencanaan, pengendalian, Koordinasi, dan kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek lingkungan seperti : perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah akan mempengaruhi keberadaan sistem produksi.

4. Estimasi pembelian dan pemakaian bahan langsung

   Estimasi dalam bahan langsung tergantung pada penjualan dan penggunaannya. Berikut penjelasannya di bawah
     Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
Karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.
5.    Upah Langsung
Upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.
6.     Estimasi Bahan Fabrikase
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.
7.     Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
–          Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
–          Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
8.     Estimasi Beban Penjualan
adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.
9.    Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
 1.    Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
2.   Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
3.   Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

10.Estimasi Laba Rugi
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
11.   Estimasi Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”. (1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.
Kegunaan laporan KasTujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas
Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Aktifitas Operasi
2.      Aktifitas Investasi
3.      Aktifitas Pendanaan
perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu metode dibawah ini :
1.            Metode Langsung
Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci.
2.            Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
1)      Analisis Perbandingan
Dalam analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.
2)       Analisis Persentase
Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.
3)      Metode Index time Series
Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.
4)      Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.
5)      Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.
6)      Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.

Sumber 
http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html
http://koombis.com/estimasi-penjualan/

http://aansamudra.blogspot.co.id/2010/12/teori-produksi-dan-estimasi.html

https://sidikaurora.wordpress.com/2010/12/19/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar